19 August 2019

Workshop Bimbingan Haji dan Umroh Upaya Meningkatkan Pelayanan kepada Masyarakat

Senin 19 Agustus 2019, Lembaga penelitian dan pengabdian kepada masyarakat IAIN Surakarta mengadakan workshop haji dan umroh yang dilaksanakn di Hotel Syariah Solo. Acara dibuka dengan sambutan dimulai oleh Dr. Lukman Harahap sebagai Ketua Pusat Studi Pengabdian selaku penyeleggara acara Workshop Haji dan Umroh. Diadakannya acara ini diharapkan menjadi rintisan pusat studi yang berpartisipasi pada masyrakat internal maupun eksternal agar dibimbing untuk menunaikan haji dan umroh. Ini adalah bentuk layanan dan pengabdian IAIN Kepada Masyarakat. Sambutan kedua oleh Dr. Ismail Yahya selaku ketua LP2M yang menjalankan pusat studi yang akan direncanakan salah satunya adalah Haji dan Umroh. LP2M memiliki berbagai macam pusat studi yang akan dikaitkan dengan berbagai program studi yang saling bersinergi dengan kampus. Manajemen Haji dan Umroh berkolaborasi dengan prodi Manajemen Dakwah guna mensukseskan program pengembangan haji dan umroh.

Adapun materi yang disampakan terkait dengan Kebijakan Kloter keberangkatan Haji yang mencapai 19.000 jamaah di Surakarta. Selain itu pengelolaan dana haji saat ini sudah ditangani oleh Badan Pengelola Keuangan Haji yang merupakan badan bentukan dari Presiden secara langsung. BPKH melaksanakan dana pengelolaan haji tidak seperti sebelumnya yang melakukan sisa hasil usaha untuk dilakukan pemberangkatan berikutnya, dengan BPKH anggaran pada tahun pemberangkatan dapat diserap secara efektif.

Adapun narasumber juga menjelaskan tentang kendala-kendala yang dialami ketika proses pelaksanaan haji dan umroh di Indonesia. Pertama kurangnya pembimbing haji yang memiliki sertifikasi. Hal ini disebabkan biaya pendaftaran sebagai pembimbing haji yang tersertifikasi masih cukup tinggi sehingga jarang yang mendaftarkan diri secara resmi. Selain itu terkait adanya pengurangan kuota pendampingan yang tidak dapat dilaksanakan secara rerus menurus dalam kegiatan pendampingan. Kegiatan pendampingan saat haji dan umroh hanya dapat dilaksanakan satu kali dan kedua ketiga akan ditetapkan biaya progresif. Oleh karena itu proses pendampingan diharapkan dapat dilaksanakan secara merata.

Dalam pelaksanaannya kegiatan haji dan umroh terdapat kendalam dalam aspek kesehatan yang mengganggu kegiatan. Adapun kantor haji dan umroh akhirnya membentuk sebuah lembaga yang membantu kesehatan psikis jamaah yang berkaitan dengan tingkat stress saat keberangkatan. Kendala terkait kesehatan psikis adalah stress jamaah yang terkadang merasa cemas saat berangkat serta tidak mau melaksanakan sholat jamaah. Sosisalisasi yang kurang efektif menjadi masalah karena jamaah tidak merasa dalam kondisi stress tersebut. Oleh karena itu perlu menambahkan bimbingan kesehatan psikis sebagai sarana meminimalisir stress.

Adapun peran LP2M yang berfokus pada pengabdian kepada masyarakat diharapkan mampu memberikan sosialisasi yang efektif pada proses pembimbingan haji kepada masyarakat. LP2M memiliki peran untuk memberikan bimbingan serta menjadi sarana untuk menjembatani masyarakat serta kementerian agama dalam memperoleh pembimbing haji yang bersertifikasi. Dengan adanya sosialisasi yang efektif diharapkan semakin meminimlaisir kegiatan haji dan umroh yang mampu meminimalisir risiko terkait dengan pelaksanaan haji secara berkesinambungan.

Workshop Bimbingan Haji dan Umroh Upaya Meningkatkan Pelayanan kepada Masyarakat