Surakarta-kamis, 24 September 2020 LP2M IAIN Surakarta mengadakan acara FGD Koordinasi Pra KKN Tahun 2020 (Kuliah Kerja Nyata Tranformatif) Kerso Darma (Kerja Sosial Daring dari Rumah) dengan tema Penguatan Ketahanan Masyarakat Masa Pandemi Covid-19 Berbasis Kearifan Lokal dan Moderasi Beragama. Acara ini menghadirkan dua narasumber dari IAIN Ponorogo dan Tulungagung.
Narasumber pertama, yaitu Dr. Hj. Evi Muafiah, M.Ag dengan tema “Berbagi Pengalaman KPM DR IAIN Ponorogo 2020”. Beliau menyatakan, karena dana untuk kegiatan KPM di IAIN Ponorogo tidak ada, namun tetap dilakukan dengan menyesuaikan kondisi. Pelaksanaannya di bulan Juni hingga Agustus. KPM ini dilakukan selama tiga bulan, namun kegiatan yang dilaporkan hanya 40 hari dengan melakukan kerja sosial yang ada di lingkungan rumah. IAIN Ponorogo di tahun 2020, memiliki empat rencana KPM diantaranya; KPM Reguler, KPM Nusantara, KPM Brantas Tuntas (Kerja sama dengan pemerintah Jawa Timur, salah satunya kerjasama dengan Universitas Brawijaya), dan KPM 3 T (yang sudah terlaksana dan bertempat di Kupang). Oleh karena KKN dilakukan secara daring, sehingga IAIN Ponorogo berinisiatif tidak menggunakan DPL dan hanya memberikan panduan KKN. Sementara itu, kebijakan awal KPM yang dilakukan secara individu, pada akhirnya berkelompok dengan tetap menjaga protokol Covid-19. Namun, hasil KKN yang dilakukan oleh mahasiswa sangat luar biasa dengan membuat berbagai kegiatan yang diunggah di chanel youtube IAIN Ponorogo.
Narasumber kedua oleh Dr. Ainum Naim, yang berasal dari IAIN Tulungagung, adapun materi yang disampaikan bertema KKN Virtual dari Rumah 2020. Menurutnya, KKN adalah kegiatan yang variatif. Kemudian Ngainun menambahkan, bahwa IAIN Tulungagung menjadi salah satu PTKIN yang lolos dalam seleksi PKM dari beberapa universitas, pernah terpilih menjadi KKN terbaik dalam hal tata kelola di tahun 2020. Kemudian tahun 2019 menjadi KKN terbaik dalam hal publikasi, dan lolos KKN Kebangsaan yang diinisiasi oleh ristekdikti bertempat di Bole bulano tahun 2017, bertempat di Lampung pada tahun 2018, dan tahun 2019 bertempat di Ternate dan Tidore.
Ainum Naim menyampaikan, bahwa KKN virtual dari rumah merupakan KKN yang direncanakan dan dikelola oleh mahasiswa secara kelompok tetapi dilakukan dari rumah masing-masing dengan mengangkat potensi desanya, melakukan moderasi beragama, dan kegiatan virtual yang kemudian dipublikasikan secara daring. KKN di IAIN Tulungangun tetap menggunakan DPL, melakukan pembekalan sebanyak tiga kali, dan pelepasan secara resmi. Desain pembekalan dilakukan secara daring, dengan gagasan tiga kegiatan diantaranya; pertama, kegiatan virtual seperti produk karya ilmiah, filantropi, dan pelatihan virtual. Kedua, moderasi beragama dengan melakukan kampanye moderasi. Ketiga, pengabdian masyarakat berdesa berupa profil bumdes dan menggali potensi desa. Pelaksanakan KKN dilakukan selama 41 hari pada pertengahan bulan Juli hingga akhir Agustus. Selama KKN, DPL melakukan monitoring sebanyak dua kali agar kegiatan yang dilakukan mahasiswa dapat terkendali. Hasil dari KKN berupa kreasi salah satunya dengan membuat objek wisata di desa yang menghasilkan tidak kurang dari lima juta per bulan dan poster-poster tentang moderasi beragama. Sementara produk akhir KKN diantaranya tulisan berupa esai dan laporan kegiatan virtual dari perencanaan hingga proses kegiatan.