Optimalisasi Kinerja, LP2M IAIN Surakarta Mengadakan Workshop Penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP)

Kaliurang-Jumat 16 Oktober 2020 Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) IAIN Surakarta mengadakan “Workshop Penyusunan Stndar Operasional Prosesdur (SOP)” untuk megoptimalkan kinerja LP2M. Acara ini dilaksanakan di Griya Persada Convention Hotel & Resort, Kaliurang dan diikuti oleh 30 peserta dari dosen dan tenaga pendidik.

Sambutan pertama diberikan oleh ketua LP2M IAIN Surakarta, Dr. Zainul Abas, S.Ag., M.Ag. Menurut beliau suatu organisasi, termasuk LP2M IAIN Surakarta, harus mempunyai panduan yang jelas agar kinerjanya lebih optimal. LP2M IAIN Surakarta sudah mulai menyusun RIP, Renstra, IKU dan IKT. Pada kegiatan ini kita akan dibuat panduan yang lebih spesifik lagi di LP2M, yaitu SOP (Standar Operasional Prosedur).

Sambutan kedua disampaikan oleh Wakil Rektor I, Dr. Imam Makruf, S.Ag., M.Pd., yang menyampaikan beberapa hal, yaitu (1) LP2M merupakan salah satu ujung tombak. Karena dua darma dibawah kendali LP2M, yaitu penelitian dan pengabdian, (2) Perlu dibuat SOP pusat studi yang nonstruktural. Koordinasi harus dibawah LP2M IAIN Surakarta, (3) Perlu SOP publikasi hasil penelitian. Ada beberapa publikasi hasil penelitian yang belum terlacak. Selain itu perlu digitalisasi data penelitian dan pengabdian baik yang ada di fakultas maupun yang ada di LP2M sehingga data penelitian dan pengabdian menjadi sinkron, (4) Perlu adanya SOP untuk IAIN Presss dan HAKI. Nanti dari SOP tersebut perlu ditetapkan bagaimana untuk penulis yang dari dalam kampus atau dari luar kampus. Diharapkan menjadi sumber pemasukan jika sudah menjadi BLU dan terakhir (5) Perlu sinergi program riset tingkat institut dan tingkat program studi.

Acara selanjutnya adalah pemaparan dari narasumber. Ada dua narasumber pada acara ini yaitu Muhrisun Afandi, PhD yang merupakan Puslitbit LP2M UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, sedangkan narasumber kedua adalah Dr. Arif Maftuhin, M.Ag yang mengelola jurnal LP2M UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Narasumber menyampaikan perlunya adanya dua hal di dalam LP2M, yaitu ethics board dan expert boards untuk mengoptimalkan kegiatan penelitian dan pengabdian suatu organisasi pendidikan.

Setelah pemaparan materi, kemudian dilanjutkan dengan acara diskusi aktif yang melibatkan semua peserta yang hadir. Pada sesi ini banyak masukan dan saran dari narasumber dan peserta untuk perbaikan LP2M IAIN Surakarta kedepannya.