Ekspedisi Desa Tangguh Bencana Tsunami (DESTANA) Jawa Tengah
Mulai hai ini Minggu-Jumat (28 Juli-2 Agustus 2019) Tim Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang terdiri dari unsur Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Tengah, Ormas-ormas se Jawa Tengah, Perguruan Tinggi dan unsur-unsur lain memulai Ekspedisi Desa Tangguh Bencana Tsunami (DESTANA) di Jawa Tengah dimulai dari daerah Purworejo, Kebumen dan Cilacap. Dari unsur Perguruan Tinggi termasuk utusan dari IAIN Surakarta yang diwakili oleh Bapak Abdullah Tri Wahyudi.
Sebelumnya ekspedisi ini telah dimulai dari daerah Jawa Timur yaitu Banyuwangi sejak tanggal 12 Juli 2019 lalu dan berakhir ekspedisi di sepanjang pantai selatan pulau Jawa ini nanti di provinsi Banten dengan menyerahkan Bendera PATAKA kepada BNPB pada tanggal 16 Agustus 2019 sehari menjelang perayaan hari kemerdekaan RI yang ke-74 pada tanggal 17 Agustus 2019.
Di Jawa Tengah Tim Ekspedisi Desa Tangguh Bencana Tsunami (DESTANA) akan melakukan beberapa kegiatan terkait bencana terutama melakukan identifikasi dan penilaian ketangguhan Desa/Kelurahan di 3 kabupaten yaitu Purworejo, Kebumen dan Cilacap dalam kesiapsiagaan menghadapi bencana yang bisa datang kapan saja.
Sebelumnya Tim sudah dibekali dengan beberapa kegiatan pembinaan teknis di Solo pada tanggal 1-2 Juli 2019 yang dihadiri oleh Ketua LP2M IAIN Surakarta, Dr. Ismail Yahya. Untuk mengintensifkan kesiapan Tim, pada tanggal 16 Juli 2019 bertempat di BPBD Semarang, dilakukan Rapat Koordinasi Pemantapan Kegiatan Ekspedisi Desa Tangguh Bencana Tsunami (DESTANA) segmen Provinsi Jawa Tengah yang dihadiri oleh Bapak Abdullah Tri Wahyudi.
Sejak hari ini Minggu 28 Juli 2019 Ekspedisi Desa Tangguh Bencana Tsunami (DESTANA) segmen Provinsi Jawa Tengah dimulai sampai 2 Agustus 2019 yang wakili oleh Bapak Abdullah Tri Wahyudi. Harapan dengan keterlibatan penuh IAIN Surakarta dalam kegiatan ini dalam rangka kepedulian dan kesiapsiagaan kampus dalam menghadapi bencana, kemudian diterapkan dalam kegiatan KKN mahasiswa IAIN Surakarta di tahun-tahun berikut, serta terbentuknya unit di kampus yang mengelola dan merespons masalah kebencanaan semacam PUSAT STUDI BENCANA IAIN SURAKARTA.
Selamat bertugas di lapangan Bapak Abdullah Tri Wahyudi dan SALAM TANGGUH