Pada hari Senin tanggal 6 Januari 2019 LP2M IAIN Surakarta mengadakan “FGD Penyusunan Pedoman Publikasi Ilmiah” yang bertempat di Hotel Amrani Syariah. Acara ini dihadiri oleh 55 peserta yang terdiri dari para Wakil Rektor, Dekan, Wakil Dekan 1, Kaprodi dan Pengelola Jurnal. Sambutan pertama disampaikan oleh kepala LP2M, Dr. Zainul Abas, S.Ag., M.Ag. Dalam sambutannya kepala LP2M menyampaikan bahwa kegiatan FGD ini merupakan kegiatan pertama yang dilakukan oleh LP2M setelah menerima POK-RKAKL. Lebih lanjut beliau menambahkan bahwa tugas dosen adalah memperbanyak publikasi ilmiah, sedangkan tugas institusi, dalam hal ini LP2M, adalah menyiapkan pedoman atau panduan yang dapat digunakan oleh para dosen.
Sambutan kedua sekaligus keynote speech disampaikan oleh Rektor IAIN Surakarta. Prof. Dr. H. Mudofir, S.Ag., M.Pd. menyampaikan bahwa tradisi ilmiah harus terus dikembangkan terutama yang terkait dengan penelitian ke-Indonesiaan. Beliau menambahkan bahwa seorang Tan Malaka menyayangkan yang menulis tentang ke-Indonesiaan kebanyakan dari luar negeri. Data-data yang ada di Indonesia akan lebih optimal jika diteliti oleh peneliti yang berasal dari Indonesia.
Acara selanjutnya adalah penyampaian materi dari dua narasumber yang akan menjadi bahan dalam FGD Penyusunan Pedoman Publikasi Ilmiah. Penyampaian materi dimoderatori oleh Kapus Penelitian dan Penerbitan LP2M, Mokhamad Zainal Anwar, S.H.I., M.S.I. Materi Pertama disampaikan oleh Dr. Azhar Ibrahim yang berasal dari Department of Malay Studies, National University of Singapore. Dr. Azhar Ibrahim menyampaikan tentang dua hal yang harus diperhatikan dalam penelitian, yaitu tujuan dan target. Terkait dengan tujuan jika seorang meneliti hanya untuk membuat laporan dan kepentingan uang maka tidak akan menjadi “academic excellence”.
Berikutnya Dr. Azhar jua menyatakan bahwa data penelitian jangan dibandingkan langsung dengan teori yang lama tapi harus dikaji lagi sehingga menghasilkan teori baru, selain itu hasil penelitian harus langsung tersampaikan ke mahasiswa melalui penyisipan dimatakuliah-matakuliah yang diambil oleh mahasiswa. Pada kesempatan ini, Dr. Azhar Ibrahim membenarkan pernyataan dari pak Rektor tentang peneliti yang meneliti tentang islam di Indonesia hanya 20% yang berasal dari Indonesia.
Pemateri kedua adalah Guru Besar Bidang ilmu Pemikiran Islam IAIN Salatiga, Prof. Dr. phil. Asfa Widiyanto, M.A. Prof Asfa menyatakan bahwa kekuatan dosen PTKIN adalah dalam hal khasanah klasik (baik turas islami dan jawa) dan khasanah kontemporer. Lebih lanjut beliau menyampaikan bahwa menulis bisa memperpanjang umur peradaban seorang penulis. Umur biologis sampai 70-80 tahun, sedangkan umur peradaban bisa jauh dari itu. Pada kesempatan ini Prof Asfa juga menjelaskan tentang langkah-langkah penulisan jurnal yang terdiri dari merumuskan masalah, menyusun hipotesis, memilih metode dan konsep yang sesuai, menarik kesimpulan.
Acara terakhir adalah Focus Group Discussion (FGD) tentang penulisan buku panduan. Peserta dibagi menjadi tiga kelompok dan masing-masing kelompok terdiri dari 14-15 peserta. Ada tiga tema dalam FGD ini, yaitu Jenis Riset yang dikoordinatori oleh Nur Rohman, M.Hum, Jenis Publikasi yang dikoordinatori oleh Abd. Halim, M.Hum, dan terakhir Etika Riset dan Publikasi yang dikoordinatori oleh Abraham Zakky Zulbazmi, M.Hum.