09 October 2019

Mendorong Percepatan Alih Status melalui Seminar Integrasi Ilmu dan Agama Menyongsong UIN Surakarta

Dalam rangka mendukung Alih Status IAIN menjadi UIN Surakarta maka LP2M mengadakan seminar Integrasi Ilmu dan Agama Menyongsong UIN Surakarta. Acara dibuka dengan sambutan oleh Dr. Ismail Yahya selaku ketua LP2M yang menyampaikan pentingnya integrasi ilmu dan adanya pusat studi yang mengimplementasikan integrasi ilmu dan agama. Beliau juga menambahkan bahwa agenda dan rancangan UIN Surakarta sudah dirumuskan dalam buku panduan Integrasi Ilmu guna mendukung pusat studi keilmuan di UIN Surakarta kedepannya.

 

Rektor IAIN Surakarta Prof. Mudhofir juga menyampaikan sambutan pembuka acara dengan menyampaikan beberapa berita tentang alih status IAIN menjadi UIN Surakarta. Bapak Rektor juga menyampaikan bahwa transformasi menjadi UIN sudah direncanakan sejak dini sehingga mampu mendorong percepatan alih status. Kampus sudah menyiapkan 11 Tim yang akan mendiskusikan alih status dengan Dirjen Pendidikan Islam di Jakarta guna mengimplementasikan integrasi ilmu dalam IAIN Surakarta menjadi UIN Surakarta.

 

Sesi selanjutnya disampaikan oleh Dr. Muhaya sebagai Narasumber dari UIN Walisongo Semarang. Beliau merupakan perintis UIN Walisongo yang dulunya berada di daerah Surakarta yang kini sudah berpindah di Kota Semarang. Beliau menyampaikan tentang Wahdat Al-Ulum yakni Ilmu sebagai sebuah kesatuan dan terintegrasi. Penyatuan Ilmu-ilmu berasal dari Dzat yang satu. Keilmuan tidaklah bisa berdiri sendiri yang mana akan memunculkan kesombongan pada satu bidang ilmu. Integrasi yang tepat pada sebuah ilmu akan menghasilkan keutuhan dalam kajian keilmuan yang menyeluruh dan dapat diimplementasikan dalam kehidupan bermasyarakat.

 

Sesi selanjutnya Narasumber dari UIN Sunan Kalijaga Bapak Dr. Muqoeim menjelaskan tentang sejarah perkembangan IAIN Yogyakarta bisa menjadi UIN Kalijaga yang alih status pada tahun 2004. Beliau menjelaskan lebih detil tentang langkah-langkah dalam tranfsormasi dalam integrasi Ilmu UIN Kalijaga melalui 5 arah pengembangan antara lain Intelektual and academic capacity building, Instituional capacity, social capacity. Dari aspek kelembagaan perlu menerapkan core based value yang terdiri dari inklusivitas.